Cerita Bisnis
Perdagangan Limbah Karung Bekas
Untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis
A s
e p S u m a r j o
S1-Manajemen
Dosen Pembimbing :
Kartono, SE.,M.Si
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
YAYASAN MARTHA INDONESIA ( STIE –
YASMI )
Bismilahirrohmanirrohim..
Teman-teman
saya ingin bercerita tentang perjalanan Bisnis Keluarga. Bisnis dalam bidang
Perdaganan Barang Bekas Limbah dari Pabrik yaitu seperti: Drum bekas, Djrigen,
Kain katun, Kapas, Karung bekas dan Barang bekas lainnya yang masih dapat diperbaharui
dan masih mempunyai nilai guna.
Bisnis
ini sudah di tekuni oleh Ayah saya sejak beliau belum berkeluarga hingga
sekarang dan bisa di bilang Bisnis ini turunan keluarga dari kakek Saya.
Mayoritas
yang sering kali bahan yang paling pokok di tekuni oleh Ayah saya adalah Karung
bekas yang masih dapat di perbaharui dan digunakan, meski tidak seperti
kualitas Karung yang baru.
Tata
cara perolehan barang bekas dari industri pabrik pun mempunyai aturan dan teknis
yang cukup struktural. Barang-barang bekas tersebut berasal dari pabrik-pabrik
besar, seperti: PG. Rajawali Group, MB. Tekstil, Pabrik Pupuk di Cikampek, Pabrik
Spirtus di palimanan, Pabrik Kopi di Lampung dan masing-masing sub pabrik lainnya seperti:
sub Pabrik Gula di Subang, Babakan, Palimanan Dan Masih banyak lagi lainnya.
Serta jumlanya pun cukup besar antara 5.000 hingga lebih dari 60.000 unit
barang.
Perolehan
barang bekas tersebut dengan cara Tender atau Adu Harga dari masing-masing
pemilik Modal. Perusahaan akan menjual barang limbahnya yang tidak dipakai
tersebut, dengan harga taksir yang paling tinggi diantara masing-masing Pemilik
Modal. Oleh karena itu, pihak yang mampu memberi harga yang paling tinggi ialah
yang memenangkan Tender dan berhak memiliki barang tersebut, dengan jumlah dan
keadaan yang sudah di ketahui sebelumnya. Tetapi tidak semua orang yang
memiliki Modal yang dapat mengikuti Tender, hanya orang-orang yang memperoleh
Surat Undangan serta memeliki Surat Izin Usaha Barang Limbah yang bersifat
Resmi yang diizinkan untuk mengikuti proses Tender.
Setelah
barang selesai di Tenderkan barulah proses pengangkutan dari gudang perusahaan
penjual ke gudang pembeli yang memenangkan Tender. Setelah itu barulah melakukan
Proses pengolahan dalam pembaharuan barang bekas.
Proses
pengolahan dalam melakukan pembaharuan barang bekas banyak macamnya, tergantung
dari keadaan barang tersebut. Proses pembaharuan akan lebih cepat dan
memerlukan biaya yang minim untuk proses pengolahan serta keuntungan yang
tinggi, jika keadaan barang tersebut masih cukup baik. Dan sebaliknya jika
barang bekas dalam keadaan yang cukup parah, maka memerlukan proses pembaruan
yang cukup lama dan dapat menurunkan keuntungan yang akan diperoleh, sebab akan
membutuhkan biaya yang cukup banyak untuk upah pegawai.
Dalam
kesempatan ini Saya ingin bercerita tentang tahap-tahap proses pengolahan
Karung bekas yang sudah lama di tekuni oleh Ayah saya.
Tahap - tahap Proses pembaharuan Karung bekas masih
menggunakan alat-alat yang bersifat manual yang dimulai dari :
Ø Proses Soltir
Proses Soltir merupakan proses awal setelah barang sampai
di gudang yaitu tahap untuk melakukan pengecekan atau pensoltiran oleh para
pegawai untuk mengetahui keadaan Karung tersebut. Keadaan Karung di bagi
menjadi 3 kelompok yaitu:
§ Kualitas Karung no. 1, dimana Karung tersebut dalam
keadaan masih baik dan mempunyai nilai guna serta kualitas cukup baik yang
dapat digunakan hingga 2x pakai dan proses pengolahannya pun tidak cukup
panjang.
§ Kualitas Karung no.2 dimana barang tersebut dalam
keadaan yang cukup parah tetapi dapat di olah kembali dan masih mempunyai cukup
nilai guna. Barang kualitas no. 2 hanya mempunyai kemampuan nilai guna 1x
pakai.
§ Kualitas Karung no. 3 merupakan karung bekas yang
sudah tidak dapat di pakai atau digunakan. Tetapi masih mempunyai nilai tambah
untuk langsung di jual kembali kepada pihak lain untuk proses peleburan
plastik.
Ø Proses Pencucian
Karung
Setelah Proses Soltir selesai di lakukan, selanjutnya
tahap pencucian pada Karung. Tetapi hanya karung kualitas no.1 dan 2 yang di
cuci, karena Karung kualitas no.3, tidak memerlukan proses pengolahan apa pun
sehingga dapat langsung di jual kembali.
Tujuan proses pencucian ini agar Karung terlihat bersih dan
layak pakai. Setelah di cuci karung di
keringkan, dengan memanfaatkan energi cahaya matahari.
Ø Proses Pengolahan
Proses Pengolahan ini bertujuan untuk melakukan
pembaharuan pada karung bekas agar dapat digunakan kembali. Dalam proses ini
yang hanya dapat di oleh kembali adalah barang kualitas no. 1 dan 2.
§ Proses pengolahan Karung Kualitas no.1 tidak terlalu
panjang seperti yang saya sampaikan sebelumnya. Proses tersebut antara lain:
1. Menjahit
bagian bawah pada karung yang sobek dengan cara di jahit mengunakan mesin jahit
Long. Mesin Long yang di gunakan pada pengolahan menghasilkan jahitan yang cukup
erat. Agar kualitas jahitan Karung manjadi kuat dan mampu memuat beban berat.
2. Setelah semua Karung kualitas no 1 selesai di jahit
dan selanjutnya Tahap proses terakhir yaitu proses pengepakan, setiap 1 pak
karung berisi 50 lembar. Dan selanjutnya Karung siap untuk di jual.
§ Proses pengolahan Karung Kualitas no. 2 cukup
panjang, antara lain:
1. Di mulai dari pensolderan atau pemotongan antara 2
karung yang cukup parah menjadi satu karung. Proses pemotongan ini di sesuaikan
dengan keadan masing-masing karung. Alat yang di gunakan dalam proses ini masih
sederhana yaitu dengan pisau dapur yang di panaskan dengan suhu yang cukup untuk
mampu memotong bagian-bagian pada karung. Tujuan menggunakan pisau yang
dipanaskan agar saat karung di potong terlihat rapih, dibandingan menggunakan
gunting atau alat tajam lainnya yang menyebabkan karung tidak rapih.
2. Dan tahap selanjutnya adalah proses penyatuan antara
2 karung yang sudah di sesuaikan tersebut untuk di jadikan satu karung dengan
menggunakan mesin jahit, mesin jahit yang digunakan dalam proses penyatuan sama
dengan mesin jahit yang di gunakan oleh tukang jahit pakaian pada umumnya.
3. Dan selanjutnya masuk dalam proses penjahitan ulang
bagian bawah pada karung dengan menggunakan mesin jahit Long yang bertujuan
sama dengan pada karung kualitas no. 1.
4. Tahap proses terakhir yaitu proses pengepakan, setiap
1 pak karung berisi 50 lembar, sama dengan jumlah isi Karung kualitas no. 1.
Dan selanjutnya karung siap untuk di jual.
Ø Proses Penjualan
Proses Penjualan merupakan tahap yang di
tunggu-tunggu oleh Pemilik Usaha limbah Karung untuk menerima hasil keuntungan
yang diperoleh selama kegiatan usahanya. Tetapi pada umumnya, Pemilik Usaha
lebih cenderung memasok barangnya dengan menunggu pada musim panen garam, pada
saat musim panen garam Nilai jual Karung akan meningkat dan jumlah yang di
butuhkan para petani garam cukup banyak di bandingkan menjual karungnya kepada
pihak perorangan yang cukup sulit dan jumlah penjualannya pun sedikit.
Penjualan pada pihak perorangan pada umumnya di ruko-ruko
karung bekas, mungkin di antara rekan teman-teman yang hadir mengtahui
ruko-ruko yang menjual karung bekas tepatnya di jalan raya kemlaka.
Tetapi dalam bisnis ini tidak hanya menunggu masa panen
saja dalam memperoleh keuntungan yang besar, Pengusaha karung bekas yang berani
memberikan harga paling tinggi di antara para pengikut tender, itu artinya ia
mampu menjualnya kembali dengan yang pasti, akan memperoleh keuntungan yang
sudah diketahui sebelumnya. Konsumen Karung bekas yang mampu membeli dalam
partai besar tidak hanya para petani garam di wilayah Cirebon saja melainkan di
luar kota pun banyak yang menggunakan karung bekas. Seperti di kota Tegal,
Surabaya, dan kota lainnya
Itu lah merupakan proses-proses pengolahan karung bekas.
Dari mulai proses memperoleh barang dan sampai dengan tata cara proses
penjualannya. Bila ada teman-teman atau Dosen pembimbing berminat untuk Bisnis
tersebut, bisa untuk sharing bareng dengan saya..
0 komentar:
Posting Komentar